Repository Universitas Pakuan

Detail Karya Ilmiah Dosen

Gde Ngurah Purnama Jaya, Wulanraini Yonpramesti Padmo

Judul : ANALISIS FUNGSI JALAN PAJAJARAN SEBAGAI JALAN ARTERI SEKUNDER DI KOTA BOGOR
Abstrak :

RINGKASAN

 

ANALISIS FUNGSI JALAN PAJAJARAN SEBAGAI JALAN ARTERI SEKUNDER DI KOTA BOGOR

 

Ketidakjelasan antara fungsi jalan dengan kenyataan kondisi lalu-lintas karena tidak terpenuhinya kriteria klasifikasi fungsi jalan merupakan salah satu penyebab timbulnya permasalahan lalu-lintas yang terjadi pada jaringan jalan perkotaan. Dalam RTRW Kota Bogor Tahun 1999-2009 disebutkan bahwa Jalan Pajajaran memiliki status sebagai Jalan Negara, sedangkan menurut fungsinya, Jalan Pajajaran ditetapkan sebagai Jalan Arteri Sekunder. Sebagai jalan arteri sekunder yang melayani pergerakan kendaraan dengan volume lebih besar dari jaringan sekunder lainnya, seharusnya Jalan Pajajaran melayani kendaraan menerus yang berkecepatan tinggi, namun pada kenyataannya, pergerakan kendaraan lebih berorientasi pada tata guna lahannya sehingga timbul permasalahan lalu lintas yang terdiri dari hambatan atau tundaan akibat aktivitas penggunaan lahan maupun persimpangannya.. Jalan Pajajaran memiliki karakteristik geometrik, kondisi lalu-lintas maupun penggunaan lahan yang berbeda pada tiap ruasnya. Sehingga permasalahan yang terjadi pada tiap ruas jalannya bervariasi. Sebagian besar permasalahan lalu-lintas yang terjadi pada Jalan Pajajaran disebabkan oleh orientasi pergerakan kendaraan menuju guna lahan sekunder, persimpangan, perilaku pengendara serta hambatan sampingnya. Jalan Pajajaran tidak memenuhi syarat tingkat pelayanan C untuk Jalan Arteri Sekunder Perkotaan karena hanya satu ruas jalan yang memenuhi syarat pelayanan C dengan V/C ratio 0,45-0,48 dengan kecepatan rata-ratanya hanya 37,85 km/jam. Sedangkan dari hasil proyeksi/forecast perhitungan lalu lintas, dapat terlihat bahwa akan terjadi peningkatan rata-rata jumlah kendaraan pada Tahun 2011 sehingga menyebabkan meningkatnya rata-rata volume lalu-lintas (smp/jam) dengan derajat kejenuhan (V/C ratio) rata-rata akan mencapai hingga 1,17 pada hari kerja dan 1,25 pada hari libur.  Berdasarkan Panduan No. 010/T/Bnkt/1990 tentang Klasifikasi Fungsi Jalan di Wilayah Perkotaan, Direktorat Jenderal Bina Marga, BINKOT terdapat tujuh kriteria yang terpenuhi dan ada enam kriteria yang tidak terpenuhi..

 

 

Fungsi jalan, Arteri sekunder, Kota Bogor

 

 

Tahun : 2008 Media Publikasi : Jurnal Nasional Blm Akreditasi
Kategori : Jurnal No/Vol/Tahun : 2 / 4 / 2008
ISSN/ISBN : ISSN 1858 - 0599
PTN/S : Universitas Pakuan Program Studi : PERENCANAAN WILAYAH & KOTA
Bibliography :

DAFTAR PUSTAKA

 

Bappeda Kota Bogor. 1999. Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bogor Tahun 1999 – 2009.

---------------  . 2006. Revisi RTRW Kota Bogor Tahun 2005 – 2015.

Barnabas, P. L. 2001. Studi Kinerja Jaringan Jalan Arteri Sekunder Di Kota Palu, Tesis Magister. Bidang Khusus Manajemen Perkotaan, Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Program Pascasarjana, ITB.

Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) Kota Bogor. 2006. Rencana Umum Jaringan Transportasi Jalan Kota (RUJTJK) Kota Bogor.

---------------  . 2006. Evaluasi Kinerja Jaringan Jalan Kota Bogor Final Report.

Direktorat Jenderal Bina Marga, Direktorat Bina Jalan Kota (BINKOT). 1990. Panduan No 010/T/BNKT/1990 tentang Penentuan Klasifikasi Fungsi Jalan di Wilayah Perkotaan.

---------------  . 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesian (MKJI). Kimpraswil.

Hudalah, Delik. 2004. Penentuan Prioritas Lokasi Pengembangan Kawasan Komersial Di Kota Bogor, Tugas Akhir. Departemen Teknik Planologi, ITB Bandung.

I. Merliana. 2006. Identifikasi Permasalahan Transportasi di Pusat Kota Pandeglang Tugas Akhir. Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Pakuan-Bogor.

Miro, Fidel. 2005. Perencanaan Transportasi untuk Mahasiswa, Perencana, dan Praktisi. Erlangga, Jakarta.

Morlok, E. K. 1978. Introduction to Transport Engineering and Planning didalam Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi : Johan K. Hainim (Penerjemah) cetakan Tahun 1985. Penerbit : Erlangga.

Munawar, Ahmad. 2005. Dasar-Dasar Teknik Transportasi. Penerbit : Beta Offset, Jogjakarta.

Nasution, H. M. N. 1996. Manajemen Transportasi. Penerbit : Ghalia Indonesia.

Nazir, Moh. 1988. Metode Penelitian. Penerbit : Ghalia Indonesia, Jakarta.

Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II Bogor. 1988. Rencana Teknik Ruang Kota Kawasan Pajajaran dan Pusat Kota, Kotamadya Bogor.

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : KM 14 Tahun 2006 Tentang Manajemen Dan Rekayasa Lalu Lintas Di Jalan

P. Suparwaty. 1993. Pembenahan Klasifikasi Fungsi Jalan Pada Ruas-Ruas Jalan Utama Kota Bandung, Tugas Akhir. Jurusan Teknik Planologi, ITB Bandung.

PT. Eskapindo Matra C.E. 2000. Kajian Standar Pelayanan Prasarana Jalan (K2).

Tamin, O. Z. 2000. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi. Penerbit : ITB Press.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 38 Tahun 2004 Tentang Jalan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

URL :

 

Document

 
back