Repository Universitas Pakuan

Detail Karya Ilmiah Dosen

Indarti Komala Dewi

Judul : Pengembangan Mitigasi Bencana Berbasis Kearifan Tradisional Sebagai Upaya Pendidikan Untuk Pembangunan Berkelanjutan
Abstrak :

Berbagai kejadian bencana telah memberikan pengalaman empiris pada masyarakat Indonesia dalam hal menghadapi dan mengurangi risiko bencana. Salah satu alternatif dalam mengurangi risiko bencana bencana adalah memanfaatkan kearifan tradisional. Penggalian kembali kearifan tradisional sangat penting dalam upaya penyelamatan masyarakat dari risiko bencana.  Dalam hal ini pendidikan memegang peran penting dalam membantu meningkatkan pemahaman dan keterampilan masyarakat dalam mitigasi bencana. Sebagian besar wilayah Kabupaten Tasikmalaya, dari segi fisik merupakan kawasan rawan bencana, salah satunya adalah kecamatan Salawu. Salah satu kampung di Kecamatan Salawu yang masih memegang kuat budaya dan adat adalah Kampung adat Naga.  Tujuan penelitian adalah : Mengkaji dan memetakan mitigasi bencana berbasis kearifan tradisional  di Kampung Naga; Mengkaji prospek dan fokus mitigasi bencana yang melembaga secara  tradisi di Kampung Naga; Mengkaji pola dan bentuk kearifan tradisional  yang mampu memitigasi bencana di Kampung Naga.  Analisis  menggunakan metoda kualitatif , Sistem Informasi Geografi (SIG) , dan metoda skoring. Hasil analisis pemetaan mitigasi bencana menunjukkan ada 6 jenis potensi bahaya yang mengancam Kampung Naga, yaitu : gempa bumi, gerakan tanah, longsor, banjir, angin kencang, erosi tepi sungai dan kebakaran. Tingkat kerentanan kampung Naga relatif tinggi, kemampuan mitigasi bencana yang dipunyai masyarakat adalah di bidang sosial- ekonomi,  bangunan,  infrastruktur.dan pola ruang. Prospek mitigasi bencana yang melembaga secara tradisi terletak pada  adat istiadat yang dijalankan dengan teguh dan peran kuncen sebagai tokoh kunci dalam proses pewarisan dan pelestarian nilai-nilai kearifan tradisional. Fokus mitigasi bencana mengacu pada tradisi masyarakat adat Kampung Naga yang senantiasa menjaga kelestarian alam dan lingkungan. Tradisi hidup selaras dengan alam, diimplementasikan melalui filosofi mereka Tri Tangtu di Bumi, yang meliputi tata wilayah, tata wayah, dan tata lampah. Pola kearifan tradisional yang mampu memitigasi bencana dimulai dari  filosofi hidup  yang diimplementasikan melalui papagon hirup. Sedangkan bentuknya adalah: amanat hidup sederhana mengutamakan kedamaian dan kebersamaan; diimplementasikan melalui wasiat dan tabu. Wasiat  tentang rumah, pertanian dan hutan serta tabu perbuatan dan tabu benda

Key Word: Kearifanttradisional, Mitigasi Bencana, Kelestarian Alam

Tahun : 2014 Media Publikasi : Buku
Kategori : Buku No/Vol/Tahun : Tahun 1 / - / 2014
ISSN/ISBN : -
PTN/S : Universitas Pakuan Program Studi : PERENCANAAN WILAYAH & KOTA
Bibliography :

Abdulah, T. 2002. Tabu Dalam Kehidupan Masyarakat Kampung Naga. Tesis. Bandung : Pascasarjana Unpad : Tidak Diterbitkan.

Bapenas dan BNPB , 2010, National ActionPlan For Disaster Risk Reduction 2010 – 2012.

[BNPB] Badan Penanggulangan Bencana Nasional , 2011, Indeks Rawan Bencana Indonesia, Jakarta : Direktorat Penanggulangan Risiko Bencana, Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, BNPB

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud (Pusat Bahasa), 2014 , Kamus Besar Bahasa Indonesia  (on line). www.KamusBahasaIndonesia.org

Deny, Martinus (2008) Rumah Tradisional Sunda dalam Perspektif Teori Paradoks (Sundanese Traditional House in Paradox Theory Perspective). Jurnal Ambiance, 1 (2).

Dharmawan, Arya Hadi, 2005, Sistem Tata-Pemerintahan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan Di Daerah Aliran Sungai Citanduy: Perspektif Politik Ekologi, Project Working Paper Series No. 09 , Cetakan Pertama April 2005,  Bogor: Environmental Governance Partnership System UNDP Partnership Indonesia Dan Pusat Studi Pembangunan IPB

[Ditaru Dep. PU] Direktorat Jenderal Penataan Ruang Departemen Pekerjaan Umum. 2009. Kamus Penataan Ruang , Edisi 2 .

D. Kustianingrum, Okdytia Sonjaya, Yogi Ginanjar, 2013, Kajian Pola Penataan Massa Dan Tipologi Bentuk Bangunan Kampung Adat Dukuh Di Garut , Jawa Barat,  Jurnal Reka Karsa | No.3 | Vol. 1 ,  Oktober 2013,  Jurnal Online Institut Teknologi Nasional.

E. Suryani, Ns, 2013, Keterjalinan Tradisi Pangan Dan Kewirausahaan Berbasis Kearifan Lokal Naskah Sunda Kuno, Makalah Simposium Internasional SKIM 2013, Bandung : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Pajajaran

E. Saringendyanti,  2008, Kampung Naga, Tasikmalaya Dalam Mitologi: Upaya Memaknai Warisan Budaya Sunda,

Horton, Paul Burleigh. dan Chester Leigh, Hunt, 1968, Sociology , New York : McGraw-Hill,

Keraf, Sonny A. 2002, Etika Lingkungan, , Jakarta: Buku Kompas.

Koerniawan, MD, D. Larasati, Syahyudesrina , 2008, Konsiderasi Untuk Teknologi Bangunan Pasca Bencana: Ketahanan Bencana dari Rumah dan Permukiman Tradisional Jawa Barat, Seminar Nasional Teknologi IV, Universitas Teknologi Yogya, 5 April 2008

Koentjaraningrat, 1996, Pengantar Ilmu Antropologi, jilid 1, Jakarta : Rineka Cipta

Meyers K. dan P. Watson ,2008, Simeulue, Nias, dan Siberut, IndonesiaDongeng, Ritual, dan Arsitektur di Kawasan Sabuk Gunung Api dalam Kearifan Tradisional dalam Pengurangan Risiko Bencana:Praktik-praktik yang Baik dan Pelajaran yang Dapat Dipetik dari Pengalaman-pengalaman di Kawasan Asia-Pasifik,  Rajib Shaw, Noralene Uy, dan Jennifer Baumwoll (editor), International Strategy for  Disaster Reduction (ISDR) United Nation, hl. 17-22.

Novio, R., 2012 ,Pemanfaatan Kearifan Arsitektur rumah Gadang Sebagai Sumber pembelajaran IPS, dalam Meningkatkan pemahaman Mitigasi Bencana, Universitas Pendodikan Indonesia.

E. Ningrum,2012,Dinamika Masyarakat Adat Tradisional Kampung Naga Di Kabupaten Tasikmalaya, Mimbar ,  XXVIII(1): 47-54.

Permana R.C.E.,  I.P. Nasution, dan J. Gunawijaya, 2011, Kearifan tradisional Tentang Mitigasi Bencana Pada Masyarakat Baduy,Makara, Sosial  Humaniora,  15(1): 67-76.

Rahmat, Aulia. 2011. Kearifan Lokal Dalam Pola Tata Ruang Kampung Adat Urug. [Tugas Akhir]. Bogor. : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universiatas Pakuan.

Sajogjo, 1985. Sosiologi Pembangunan. Jakarta: FPS IKIP Jakarta-BKKBN.

Shaw, R.,  N. Uy, dan J. Baumwoll  (eds), 2008,  Kearifan Tradisional dalam Pengurangan Risiko Bencana: Praktik-praktik yang Baik dan Pelajaran yang Dapat Dipetik dari Pengalaman-pengalaman di Kawasan Asia-Pasifik,  International Strategy for  Disaster Reduction (ISDR) United Nation, hl. 1-80

 Soekanto, Soerjono, 1987, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta, Rajawali Press.

Suhartini, 2009, Kajian Kearifan Lokal Masyarakat Dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan, Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 16 Mei 2009, hlm 206 – 2018

Sartini,  2004,, Menggali Kearifan Lokal Nusantara Sebuah Kajian Filsafati, Jurnal Filsafat, Agustus 2004, Jilid 37, Nomor 2

Sunarto, 2011, Standar Operating Procedure(SOP) Mitigasi Bencana, makalah pada Semiloka Nasional Urgensi Pendidikan Mitigasi Bencana, Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogya 11-12 Mei 2011,  hlm 1-11.

[UNISDR ] United Nation International Strategy for  Disaster Reduction, 2004, Living with Risk A  Global Review of Disaster Reduction Initiatives,Volume II Annexes, New York and Geneva : United Nations, hl.1-115.

Wibowo Hendro Ari,  Wasino, Dewi Lisnoor Setyowati, 2012, Kearifan Lokal Dalam Menjaga Lingkungan Hidup (Studi Kasus Masyarakat Di Desa Colo Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus), Journal of Educational Social Studies 1 (1) (2012), hlm 25-30

Xuan, Z. dan J. Velasquez (eds), 2010, Protecting Development Gains Reducing Disaster Vulnerability and Building Resilience in Asia and the Pacific, The Asia-Pacific Disaster Report,  Bangkok : UNESCAP – UNISDR,hl. 1-129.

URL :

 

Document

 
back