Repository Universitas Pakuan

Detail Karya Ilmiah Dosen

Dadang Edi Rochaedi, Dolly Priatna, Sata Yoshida Srie Rahayu

Judul : Kemitraan Konservasi Pemulihan Ekosistem sebagai Solusi Konflik di Taman Nasional Halimun Gunung Salak(Ecosystem Restoration Conservation Partnership As A Conflict Solution in the Gunung Halimun Salak National Park)
Abstrak :

Program Kemitraan konservasi restorasi ekosistem merupakan sebuah kebijakan baru dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang bertujuan untuk mengurangi konflik pemanfaatan lahan hutan di kawasan konservasi. Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) merupakan salah satu kawasan konservasi yang memiliki konflik tenurial, khususnya di kawasan Resort Gunung Botol, dimana terdapat masyarakat yang telah berpuluh-pulh tahun mendiami dan mengolah lahan, jauh sebelum Surat Keputusan (SK) Penetapan Kawasn TNGHS diterbitkan. Dalam upaya mengatasi konflik tenurial di Desa Malasari, salah satu desa yang berada dalam kawasan pengolahan Resort Gunung Botol, masyarakat berinisiatif bekerja sama dengan pengelola TNGHS melalui skema kemitraan konservasi restorasi ekosistem. penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi pengembangan kemitraan konservasi restorasi ekosistem di TNGHS dengan menggunakan teknik SWOT (Strenghths,Weakness, Opportunities, and Threats). Hasil kajian menunjukan bahwa program kemitraan konservasi restorasi ekosistem direkomendasikan untuk dilaksanakan dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang yang ada, serta dikembangkan melalui sinergi dan kolaborasi yang melibatkan multi-pihak.

Tahun : 2021 Media Publikasi : Jurnal Nasional Terakreditasi B
Kategori : Jurnal No/Vol/Tahun : 3 / 18 / 2021
ISSN/ISBN : 1979-6013
PTN/S : Universitas Pakuan Program Studi : PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN HIDUP
Bibliography :

Aulia, T., & Purwandari, H. (2012). Pengelolaan sumberdaya hutan oleh pemerintah vs komunitas lokal : Upaya mencari titik temu. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, 6(1), 46–60. https://jurnal. unej.ac.id/index.php/JSEP/article/view/802

Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak. (2017). Rencana pengelolaan jangka panjang Taman Nasional Gunung Halimun Salak tahun 2018-2027 (pp. 1–102).

 

 

 

 

 

 

Direktorat Jenderal PSKL. (2020). Rencana Strategis Direktorat Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan 2020-2024.

Hartoyo, D. ; F. P. E. ; S. P. K. (2019). Kemitraan konversi dan masa depan hutan Papua. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 149.

Hastanti, B. (2018). Development strategy of Masoi (Cryptocarya massoia (Oken) Kosterm.) as Non- Timber Forest Products in Teluk Bintuni, West Papua With SWOT Analysis. Jurnal Wasian, 5(1), 43–56. https://doi.org/10.20886/jwas. v5i1.4202.

Hidayati, U. (2005). Ketiadaan dalam keberadaan studi kasus tentang beban berlebih pada petani (peasant) perempuan di dua desa dalam kawasan ekosistem halimun. International Symposium of the Journal Antropologi Indonesia, 1–18.

KLHK. (2018). Refleksi hutan sosial: Hutan Untuk rakyat. humas. http://ppid.menlhk.go.id/siaran_ pers/browse/1718. Diunduh pada tanggal 25 Oktober 2020.

Kurniawan, W., Kusmana, C., Basuni, S., Munandar, A., & Kholil, K. (2013). Landuse Conflicts Analysis at Mount Halimun Salak National Park. Journal of Natural Resources and Environmental Management, 3(1), 23–30. https://doi. org/10.19081/jpsl.2013.3.1.23.

Marina, I., & Dharmawan, H. (2011). Analisis Konflik Sumberdaya Hutan di Kawasan Konservasi. Solidality: Jurnal Transdisiplin, Sosiologi, Komunikasi, dan Ekologi Manusia, 05(01), 90–96.

Moleong, J. L. (2005). Metode Penelitian Kualitatif.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Peraturan Direktur Jenderal KSDAE No. 6 Tahun 2018 tentang Petunjuk Teknis Kemitraan Konservasi pada KSA dan KPA.

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan

No. 83 Tahun 2016 tentang Perhutanan Sosial.

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 43 Tahun 2017 tentang Pemberdayaan Masyarakat di Sekitar KSA dan KPA.

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 44 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.85/ Menhut-II/2014 tentang Tata Cara Kerja Sama Penyelenggaraan KSA dan KPA.

 

 

Prabowo, S. A., Basuni, S., Suharjito, D., Pascasarjana, S., & Bogor, I. P. (2010). Konflik tanpa henti: Permukiman dalam Kawasan Taman Nasional Halimun Salak. Jurnal Manajemen Hutan Tropika, 16(3), 137–142.

Prayitno, D. E. (2020). Kemitraan konservasi sebagai upaya penyelesaian konflik tenurial dalam pengelolaan kawasan konservasi di Indonesia. Jurnal Hukum Lingkungan Indonesia, 6. https:// jhli.icel.or.id/index.php/jhli/article/view/175.

Rangkuti. (2013). Analisis SWOT teknik membedah kasus bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Rukminda, G. M., Soekmadi, R., & Adiwibowo, S. (2020). Perspektif masyarakat terhadap program kemitraan kehutanan sebagai solusi konflik tenurial di kesatuan pengelolaan hutan lindung Rinjani Barat. Media Konservasi, 25(1), 17–25. https://doi.org/10.29244/medkon.25.1.17-25.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Surati, Sylviani, Sakuntaladewi, Niken. Hidayat, Dian Charity & Ariawan, K. (2021). Persepsi masyarakat hukum adat terhadap keberadaan hutan di Kasepuhan Karang dan Cisungsang Kabupaten Lebak, Banten. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 18(2), 99–115.

Utomo, J. P. (2017). Strategi pengembangan wisata alam di Pulau Madura pasca pembangunan jembatan Suramadu (studi kasus pada dinas kebudayaan dan pariwisata Kabupaten Bangkalan). (Skripsi) Universitas Brawijaya, Malang.

Zulvianita, Desiana., Purnamahati, Rina Ratnasih,& Dwiartama, A. (2021). Evaluasi dan strategi pengelolaan penyadapan pohon pinus sebagai upaya pemberdayaan masyarakat di Sumedang, Jawa Barat. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 18(1), 1–14.

URL : http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPSEK/article/view/6789/pdf

 

Document

 
back