Judul | : | Pengaruh pH dan Kation Terhadap Aktivitas Enzim B-Glukosidase yang Dihasilkan Dari Aspergillus foetidus (Naka) | |||
Abstrak | : | Selulase adalah enzim yang terlibat dalam proses degradasi selulosa. Enzim ini merupakan campuran dari enzim endoglukanase, eksoglukanase, dan b-glukosidase. Limbah agro industri yang diolah dengan menggunakan kapang diperkirakan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan daya cerna limbah tersebut dengan biaya yang lebih murah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pH dan kation terhadap aktivitas enzim b-glukosidase yang dihasilkan dari kapang Aspergillus foetidus (Naka.) koleksi Balai Penelitian Ternak Ciawi. Produksi enzim b-glukosidase dari Aspergillus foetidus (Naka.) pada medium yang mengandung 3% polard pada suhu ruang, dan waktu inkubasi 6 hari menghasilkan aktivitas sebesar 3.56 U/ml. Aktivitas optimum enzim b-glukosidase berada pada pH 5.0 dan suhu 60 ºC. Enzim b-glukosidase relatif stabil pada pH 4.2 - 5.0 dan suhu penyimpanan 28 dan 40 ºC, tetapi tidak stabil pada suhu 80 ºC. Aktivitas β-glukosidase meningkat dengan adanya penambahan kation-kation Mg2+, Ba2+, dan Mn2+ dengan konsentrasi akhir 1mM dan 5 mM, sedangkan penambahan 1mM ion Fe2+ justru menurunkan aktivitas enzim tetapi penambahan 5 mM ion Fe2+ meningkatkan aktivitas sebesar 39%. Selulase adalah enzim yang terlibat dalam proses degradasi selulosa. Enzim ini merupakan campuran dari enzim endoglukanase, eksoglukanase, dan b-glukosidase. Limbah agro industri yang diolah dengan menggunakan kapang diperkirakan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan daya cerna limbah tersebut dengan biaya yang lebih murah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pH dan kation terhadap aktivitas enzim b-glukosidase yang dihasilkan dari kapang Aspergillus foetidus (Naka.) koleksi Balai Penelitian Ternak Ciawi. Produksi enzim b-glukosidase dari Aspergillus foetidus (Naka.) pada medium yang mengandung 3% polard pada suhu ruang, dan waktu inkubasi 6 hari menghasilkan aktivitas sebesar 3.56 U/ml. Aktivitas optimum enzim b-glukosidase berada pada pH 5.0 dan suhu 60 ºC. Enzim b-glukosidase relatif stabil pada pH 4.2 - 5.0 dan suhu penyimpanan 28 dan 40 ºC, tetapi tidak stabil pada suhu 80 ºC. Aktivitas β-glukosidase meningkat dengan adanya penambahan kation-kation Mg2+, Ba2+, dan Mn2+ dengan konsentrasi akhir 1mM dan 5 mM, sedangkan penambahan 1mM ion Fe2+ justru menurunkan aktivitas enzim tetapi penambahan 5 mM ion Fe2+ meningkatkan aktivitas sebesar 39%. |
|||
Tahun | : | 2016 | Media Publikasi | : | Jurnal Nasional Blm Akreditasi |
Kategori | : | Jurnal | No/Vol/Tahun | : | Nomor 1. / 6 / 2016 |
ISSN/ISBN | : | 2087-9164 | |||
PTN/S | : | Universitas Pakuan | Program Studi | : | FARMASI |
Bibliography | : | Dini, I.R. dan Ifah Munifah, 2017. Produksi dan Karaterisasi Enzim Selulase Ekstrak Kasar dari Bakteri Yang Diisolasi dari Limbah Rumput Laut. Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian. Vol.06.No.03.2014. Hermansyah, H. dan Rizky R., 2014. Produksi Enzim Hidrolisis α-amylase dan β-glukosidase dari Aspergillus niger Dalam Substrat Sekam Padi, Bagas dan Tongkol Jagung Dengan Metode Fermentasi Solid. Rekayasa Bioproses, Departemen Teknik Kimia. Program Studi Teknologi Bioproses, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia. Oktavia, Y. Aulia Andhika. Tati Nurhayati dan Kustiariyah T.. 2014. Karakterisasi Enzim Kasar Selulase Kapang Indofit dari Lamun. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol 6, no.1. Hlm .200-218. |
|||
URL | : | https://journal.unpak.ac.id/index.php/fitofarmaka/issue/view/152 |