Abstrak |
: |
PEMBUATAN DOSIMETER TERMOLUMINESENSI DARI BAHAN
LITIUM FLUORIDA DAN PENGOTOR TITANIUM
Safarudin Hernawan1, Eka Djatnika Nugraha2, Sutanto1, Eri Hiswara2
1. Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Pakuan, Bogor, Indonesia
2. Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi, BATAN, Jakarta, Indonesia
ABSTRAK
Teknologi nuklir bermanfaat dalam berbagai bidang, misalnya bidang energi, pertanian, kedokteran, radiologi, lingkungan, dan lain-lain. Kendati demikian, paparan radiasi dari teknologi nuklir dapat berdampak buruk bagi sel-sel tubuh manusia. Perlu ada pengawasan terhadap pemanfaatan radiasi teknologi nuklir dengan menggunakan alat proteksi radiasi berupa dosimeter personal, yaitu dosimeter termoluminesensi (thermoluminescent dosimeter, TLD) yang saat ini enggunaannya di Indonesia masih diimpor. TLD dapat dibuat dari bahan litium fluorida dengan variasi konsentrasi pengotor titanium 0,04%, 0,06%, dan 0,08% melalui metode kristalisasi dengan pemanasan pada suhu 950 derajat Celsius selama lima
jam. Kristal yang terbentuk dibuat serbuk dan diuji respons, keseragaman, kalibrasi, pemudaran, dan pengulangannya. Hasil percobaan menunjukkan bahwa TLD yang dibuat memiliki respons optimum terhadap radiasi pada konsentrasi pengotor titanium 0,06%, memiliki faktor kalibrasi sebesar 0,0936, dan dapat diulang pemakaiannya sebanyak 5 kali. Pemudaran TLD yang dibuat sebesar 20% selama 14 hari.
Kata kunci: dosimeter personal, litium fluorida, dosimeter termoluminesensi
|
Bibliography |
: |
1. Edy, Wahyu Wibowo. 2008.Perbandingan Dosis-Literatur. FMIPA.Universitas Indonesia.
2. Indah, Resti Setyawati. 2012. Model Matematika Radiasi Sinar Gamma (γ) dalam Penentuan Waktu Maksimum
Paparan Radiasi Nuklir. Universitas Negeri Papua. Manokwari.
3. Muculus, Mus. 2013. Pengaruh Radiasi Sinar-X Terhadap Mortilitas Sperma pada Tikus Mencit. Universitas Negeri
Semarang. Semarang.
4. Irawati, Zubaidah. 2007. Pengembangan Teknologi Nuklir untuk Meningkatkan Keamanan dan Daya Simpan Bahan
Pangan. Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi. BATAN. Jakarta.
5. Mutiah. Nurrudin, Ahmad. Gayani, Didi.2007. Pengaruh Konsentrasi Dopan danTemperatur Sinter pada Sensitivitas
Dosimeter Termoluminesens LiF:Mg,Dy.PTNBR-BATAN. Bandung.
6. Sofyan, Hasnel dan Dwi, Dyah Kusumawati. 2012. Perbandingan Tanggapan Termoluminesensi LiF:Mg,Ti dan LiF:Mg,Cu,P Terhadap Dosis dalam Aplikasi Medik. PTKMR-BATAN.Jakarta.
7. Sofyan, Hasnel. 2012. Dosimeter Thermoluminensi sebagai Dosimetri Personal dalam Pemantauan Dosis Radiasi Eksternal. Pertemuan Ilmiah XXVI Jateng & DIY. Purworejo.
8. BATAN. 2008. “Alat Ukur Proteksi Radiasi”. Badan Tenaga Nuklir Nasional. http://www.batan.go.id/pusdiklat/elearnin
g/Pengukuran_radiasi [diakses 3 Januari 2015]
9. BATAN. 2008. “Pemanfaatan Nuklir dan Radioisotop dalam Kehidupan Manusia”.Badan Tenaga Nuklir Nasional.
http://www.batan.go.id/pusdiklat/elearning /proteksiradiasi/pengenalan_radiasi [diakses 4 Januari 2015].
10. Bapeten (Badan Pengawas Tenaga Nuklir). 2003. Keputusan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir tentang Sistem
Pelayanan Pemantauan Dosis Eksterna Perorangan. Jakarta
|