Repository Universitas Pakuan

Detail Karya Ilmiah Dosen

Meilisha Putri Pertiwi

Judul : ANALISIS ASOSIASI ANTARORGANISME KOMUNITAS TUMBUHAN DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT (HPGW)
Abstrak :

ABSTRACT

            Research about organism association analysis of plant community in Gunung Walat University Forest (GWUF) was conducted in December 11th-12th 2018. Pinus merkusii, Schima wallichii, Agathis lorantifolia, Leea sp., Etlingera sp., dan Arenga pinnata were the research’s object. The research aimed to analyse association’s presence among 6 species and its associationtightness (IO index). The method was quadrate 50 x 50 m with small quadrate 2 x 2 m inside. Data sampling was done 5 times. The result gave information that all 6 species had association even low or high. Specie interdependency was proved by this association. Schima wallichii and Leea sp. had the highest association (IO = 1), in contrast Pinus merkusii and Eltingera sp.; Eltingera sp. and Arenga pinnata had the lowest ones (IO = 0). High IO of two species could explain a high species interdependency, meanwhile low IO of two species could occure because of competition or abolishable relation.

Keyword: species association; Ochiai index, Gunung Walat University Forest (GWUF)

 

ABSTRAK

Penelitian analisis asosiasi antarorganisme komunitas tumbuhan di Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) telah dilakukan pada 11—12 Desember 2017. Keenam spesies yang menjadi objek pengamatan yaitu Pinus merkusii, Schima wallichii, Agathis lorantifolia, Leea sp., Etlingera sp., dan Arenga pinnata. Tujuan penelitian ini yaitu untuk melihat ada atau tidaknya asosiasi di antara 6 spesies yang diamati dan juga bagaimana tingkat keeratan  asosiasinya (IO). Metode yang digunakan adalah metode kuadrat ukuran 50 x 50 m dan di dalamya dibuat plot kuadrat ukuran 2 x 2 m dengan 5 kali pengulangan. Berdasarkan pengolahan data, keenam spesies yang diamati memiliki asosiasi namun berbeda-beda tingkat keeratannya yaitu dari sangat rendah hingga sangat tinggi. Adanya asosiasi dari keenam spesies tumbuhan tersebut menunjukkan adanya ketergantungan/interdependen antarspesies. Pasangan spesies tumbuhan dengan keeratan asosiasi tertinggi (IO = 1) yaitu  Schima wallichii dan Leea sp. Sedangkan pasangan spesies tumbuhan dengan keeratan asosiasi terendah (IO = 0) yaitu Pinus merkusii dan Eltingera sp, serta Eltingera sp. dan Arenga pinnata. Keeratan asosiasi yang tinggi dapat menunjukkan ketergantungan antarspesies yang tinggi, sementara keeratan yang rendah bisa jadi dikarenakan kompetisi ataupun hubungan yang saling meniadakan.

Kata kunci : Asosiasi antarorganisme, Indeks Ochiai, Hutan Pendidikan Gunung Walat

Tahun : 2018 Media Publikasi : jurnal nasional blm akreditasi
Kategori : Jurnal No/Vol/Tahun : 1 / 10 / 2018
ISSN/ISBN : 16895799
PTN/S : Universitas Pakuan Program Studi : PENDIDIKAN BIOLOGI
Bibliography :

Alrasjid H; D.Natawiria, & A.Ng.Gintings.1983.Pembinaan Hutan Pinus Khususnya Pinus merkusii Untuk Pnnghara Industri. Pusat Litbang Hasil Hutan dan Perum Perhutani 27- 28 Juli 1983 . Simpo Pinus ’83 Proceeding.Jakarta

Anonim.2014.http://www.pusatbiologicom/2014/04/tumbuhan-yang-hidup-di-dataran tinggi.html. Diakses pada tanggal 1 Desember 2011.

 

Conifer Specialist Group. 1998. Agathis dammara. In: IUCN 2010. IUCN Red List of Threatened Species. Version 2010.4. Diakses pada tanggal 1 Desember 2017.

Darwis, S. N., dkk., Tumbuhan obat  family Zingiberaceae, Bogor. Ballitro, 1991Daubenmire, R. 1968. Plant communities: A Text Book of plant Synecology. New York : Harper and Row publisher.

Desshmuhk, I. 1992. Ekologi dan Biologi Tropika.  Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Djufri,  2002. Penentuan Pola Distribusi, Asosiasi, dan Interaksi Spesies Tumbuhan Khususnya Padang Rumput di Taman Nasional Baluran, Jawa Timur. Jurnal Biodiversitas 3(1),181-188.

Hairiah, K. & Rahayu, S. 2007. Pengukuran “Karbon Tersimpan” Di Berbagai Macam  Penggunaan Lahan. World Agroforestry Centre, ICRAFSA. Bogor.

Hardjosuwarno, S. 1990. Dasar-Dasar Ekologi Tumbuuhan. Yogyakarta: Fakultas Biologi Universitas Gajah Mada.

Indriyanto, 2006. Ekologi hutan. Bumi Aksara : Jakarta

Marisa, H. 1990. Pengaruh Ekstrak Daun Pinus pinus merkusii terhadap Perkecambahan dan Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Kedelai (Glycine max(L.) Merr.). Tesis Pasca Sarjana Biologi.Institut Teknologi Bandung. Bandung.

Mueller, D. &  Ellenberg. 1974. Aims and Method of vegetation Ecology. Newyork, Brisbone Toronto: Willey International Edition.

Nurhasybi &D.J., Sudrajat. 2001. Informasi Singkat Benih Agathis Lorantifolia RA Salisbury. Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan.

Subba, N. S. 1994. Mikroorganisme Tanah dan Pertumbuhan Tanaman. Jakarta: Universitas Indonesia.

Taiz & Zeiger E. 1991. Plant Physiology. Tokyo. The Benyamin / Cumming Publis Company Inc.

Wisma, A, M, R,. 2007 Budidaya Tanam Palem. Buku statistic Tahunan.

Whittaker, R. H. 1975. Communities and ecosystem. Mac millan Publishing Co. Inc. New York. Collie-Mac millan Publishing Limited Dublin.

 

URL :

 

Document

 
back