Repository Universitas Pakuan

Detail Karya Ilmiah Dosen

Lusi Indriani, Prasetyorini, Arfian Eka Saputri

Judul : Aktivitas Antibakteri Ekstrak Maserasi Bertingkat Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia) terhadap Porphyromonas gingivalis dan Staphylococcus aureus
Abstrak :

Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia) dengan kandungan alkaloid, glikosida, flavonoid, fenolik, steroid, dan tanin, telah digunakan secara turun-temurun oleh suku Dayak sebagai obat tradisional. Secara empiris bawang Dayak berkhasiat sebagai diuretik, astringent, pencahar, analgesik, obat luka, batuk, sakit perut, disentri, kanker kolon, payudara, dan obat bisul. Porphyromonas gingivalis (bakteri gram negatif anaerob) dan Staphylococcus aureus (bakteri gram positif aerob) masing-masing merupakan bakteri yang menjadi penyebab periodontal dan infeksi kulit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak bawang Dayak hasil maserasi bertingkat terhadap P. gingivalis dan S. aureus. Bawang Dayak diekstraksi menggunakan metode maserasi bertingkat dengan pelarut n-heksan, etil asetat, dan etanol 70%. Masing-masing ekstrak ditentukan aktivitasnya dengan metode dilusi sehingga diperoleh nilai Konsentrasi Hambat Minimum (KHM). Ekstrak dengan nilai KHM terkecil kemudian ditentukan daya hambatnya terhadap kedua bakteri dengan metode difusi kertas cakram sehingga diperoleh nilai Lebar Daerah Hambat (LDH). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat memberikan daya hambat paling baik terhadap bakteri P. gingivalis yaitu dengan KHM 1,25%, sedangkan ekstrak etanol 70% dan ekstrak n-heksan masing-masing sebesar 2,5% dan 20%. Ekstrak etil asetat dan etanol 70% memberikan daya hambat yang sama terhadap bakteri S. aureus yaitu dengan KHM sebesar 5%. Daya hambat ekstrak etil asetat terhadap bakteri P. gingivalis dengan metode difusi tidak dapat ditentukan karena bakteri sulit ditumbuhkan. Daya hambat ekstrak etil asetat terhadap bakteri S. aureus lebih baik diban-ding esktrak etanol 70%. Hal ini ditunjukkan dengan nilai LDH ekstrak etil asetat pada konsentrasi 20% adalah 9,21 mm, sedangkan ekstrak etanol 70% pada konsentrasi yang sama adalah 6,48 mm.
Kata kunci: bawang Dayak; Eleutherine palmifolia; aktivitas antibakteri; Porphyromonas gingivalis; Staphylococcus aureus

Tahun : 2019 Media Publikasi : Jurnal Nasional Terakreditasi B
Kategori : Jurnal No/Vol/Tahun : 3 / 2 / 2019
ISSN/ISBN : 2527-9017
PTN/S : Universitas Pakuan Program Studi : FARMASI
Bibliography :

Galingging RY. Bawang dayak (Eleutherine palmifolia)
sebagai tanaman obat multifungsi. Warta
Penelitian dan Pengembangan. 2009;15(3):2-4.
2. Armanda F, Nahzi MY, Budiarti LY. Efektivitas Daya
Hambat Bakteri Ekstrak Bawang Dayak Terstandarisasi
Flavonoid Terhadap Enterococcus Faecalis
(In Vitro). Dentino. 2017;2(2):183-7.
3. Firdaus T. Efektivitas Ekstrak Bawang Dayak
(Eleutherine palmifolia) dalam menghambat pertumbuhan
bakteri Staphylococcus aureus. Skripsi:
UIN Syarif Hidayatullah; 2014.
4. Situmorang N. Dampak karies gigi dan penyakit
periodontal terhadap kualitas hidup. Majalah Kedokteran
Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Airlangga. Edisi Khusus Temu Ilmiah Nasional IV.
2005:359-64.
5. Suryono. Bedah Dasar Periodonsia. Yogyakarta:
DEEPublish; 2014.
6. Dewi R, Sunarko M, Muhammad LY. Staphylococcus
aureus sebagai Penyebab Tersering Infeksi
Sekunder pada semua Erosi Kulit dermatosis
Vesikobulosa. Berkala Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin.
2010;22(2):102-8.
7. Staff Pengajar FKUI. Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran.
Jakarta: Binarupa Aksara; 2010.
8. Depkes RI. Parameter Standar Umum Ekstrak
Tumbuhan Obat. Jakarta: Departemen Kesehatan
Republik Indonesia; 2000.
9. Waluyo L. Teknik dan Metode Dasar Dalam Mikrobiologi.
Malang: UMM Press; 2008.
10. Depkes RI. Materia Medika Indonesia Jilid V. Jakarta:
Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 1989.
11. Voight R. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press; 1994.
12. Nur AM. Kapasitas Antioksidan Bawang Dayak (Eleutherine
palmifolia) dalam Bentuk Segar, Simplisia,
dan Keripik, Pada Pelarut Non Polar, Semi Polar dan
Polar. Skripsi: Institut Pertanian Bogor; 2011.
13. Kusumawardani B, Pujiastuti P, Sari DS. Uji biokimiawi
sistem API 20 A mendeteksi Porphyromonas
gingivalis isolat klinik dari plak subgingiva
pasien periodontitis kronis. Jurnal PDGI.
2010;59(3):110-4.
14. Davis WW, Stout TR. Disc plate method of microbiological
antibiotic assay: I. Factors influencing
variability and error. Appl. Environ. Microbiol.
1971;22(4):659-65.
15. Rijayanti RP. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol
Daun Mangga Bacang (Mangifera foetida L.)
terhadap Staphylococcus aureus Secara In Vitro.
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura.
2014;1(1).
16. Firdaus T. Efektivitas Ekstrak Bawang Dayak
(Eleutherine palmifolia) Dalam Menghambat Pertumbuhan
Bakteri Staphylococcus aureus. Skripsi:
UIN Syarif Hidayatullah; 2014.
17. Rachmawati F, Nuria MC. Uji Aktivitas Antibakteri
Fraksi Kloroform Ekstrak Etanol Pegagan (Centella
asiatica (L) Urb) Serta Identifikasi Senyawa
Aktifnya. e-Publikasi Fakultas Farmasi. 2011:7-13.

URL : http://journal.ubaya.ac.id/index.php/MPI/article/view/1316

 

Document

 
back