Repository Universitas Pakuan

Detail Karya Ilmiah Dosen

Wahyu Prihatini

Judul : PERILAKU PENGASUHAN ANAK BURUNG BAYAN (Eclectus roratus) OLEH INDUKNYA DI PENANGKARAN
Abstrak :

ABSTRAK

Indonesia memiliki 1.598 jenis burung, di antaranya terdapat 372 jenis burung endemik dan 149 jenis burung migran. Tercatat 118 jenis burung di Indonesia dikategorikan terancam punah dalam IUCN Red Data List, di lain pihak Indonesia merupakan negara pengekspor burung paruh bengkok ke dua terbesar di dunia setelah Argentina. Lebih dari 90% burung yang diperdagangkan berasal dari tangkapan di alam, dan lebih dari 20% mati karena perlakuan yang tidak layak.

Di habitat alaminya, burung bayan (Eclectus roratus) terancam punah akibat perburuan liar dan penebangan hutan. Meningkatnya permintaan akan E. roratus karena bernilai tinggi sebagai komoditi ekspor, sehingga mengakibatkan penurunan populasinya di alam. Saat ini E. roratus masuk dalam Appendix II CITES, dan pemerintah telah menetapkannya sebagai satwa yang dilindungi dengan SK Mentan No. 327/Kpts/Um/1972. Diharapkan dari hasil pengembangbiakan di penangkaran dapat menggantikan pengambilan stok dari alam, sehingga kelestarian burung ini di habitat alaminya dapat lebih terjamin. Mengingat belum tersedia informasi tentang perilaku pengasuhan anak oleh induk burung bayan E. roratus di penangkaran, perlu dilakukan penelitian tentang hal ini, agar dapat meningkatkan keberhasilan pengembangbiakannya di luar habitat alami.

 

Kata kunci: Eclectus roratus, burung bayan, perilaku pengasuhan anak, penangkaran

Tahun : 2010 Media Publikasi : jurnal nasional blm akreditasi
Kategori : Jurnal No/Vol/Tahun : 2 / 10 / 2010
ISSN/ISBN : 1411-9447
PTN/S : Universitas Pakuan Program Studi : BIOLOGI
Bibliography :

DAFTAR PUSTAKA

 

Andrew, P.  1992.  Checklist of the Bird of Indonesia in Birding Indonesia, A Bird-Watcher’s Guide to The World Largest Archipelago.  Page : 288.

 Balitbang Zoologi.  2005.  Burung Bayan Eclectus roratus. Balitbang Zoologi, P3-Biologi-LIPI.  Bogor.

 Beehler, B. M., T. K. Pratt dan D. A. Zimmerman.  2001.  Panduan Lapangan Burung-burung di Kawasan Papua (Papua, Papua Nugini, dan Pulau-pulau Satelitnya).  Edisi Bahasa Indonesia.  Puslitbang Biologi-LIPI.  Bogor.  Hal : 210.

Coates, B. J. dan K. D. Bishop.  2000.  Panduan Lapangan Burung-burung di Kawasan Wallacea (Sulawesi, Maluku dan Nusa Tenggara).  Edisi Bahasa Indonesia.  BirdLife International-Indonesia Programme and Dove Publications Pty. Ltd.  Hal : 100-101.  

 Darjono, S. Hartini, W. Widodo, Suparno, M. Amir dan I Setiawan.  2000.  Status Burung Paruh Bengkok (Suku Psittacidae) di Sumba, Nusa Tenggara dalam Prosiding Seminar Nasional Biologi XVI dalam Rangka Kongres Nasional Biologi XII Perhimpunan Biologi Indonesia.  Hal : 197-204. 

Direktorat Pelestarian Alam, Ditjen. PHPA. 1991. Kebijakan Pemerintah dalam Penangkaran Burung dalam Proceeding Loka Karya Penangkaran Burung. Masyarakat Pelestari Hidupanliar Indonesia, Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia dan Taman Burung, Taman Mini Indonesia Indah 13-14 Agustus 1991.  Hal : 3.

Forshaw, M. J. and T. W. Cooper.  1989.  Parrot of The World.  3rd ed.  Landsdowne Press.   Australia.  Page : 216-223. 

 Hailman, J. P. 1985.  Behavior. In Pettingill, O. S. J. and W. J. Breckenridge, (Eds).  Ornithology in Laboratory and Field.  Fifth edition.  Academic Press, Inc.  New York.  Page : 212-231.

 Handini, S.  2000a.  Kacang Kedelai sebagai Pakan Burung Nuri Kepala Hitam (Lorius lory) dalam Penangkaran dalam Prosiding Seminar Nasional Biologi XVI dalam rangka Kongres Nasional Biologi XII Perhimpunan Biologi Indonesia.  Hal : 169-172.

 Handini, S.  2000b.  Perilaku Pengasuhan dan Perkembangan Anak Nuri Kepala Hitam (Lorius lory L.) dalam Penangkaran dalam Prosiding Seminar Nasional Biologi XVI dalam Rangka Kongres Nasional Biologi XII Perhimpunan Biologi Indonesia.   Hal : 211-213.

Handoyo, J., Sisca dan Mastutiningsih. 2005. Sekilas Keragaman Hayati di Jawa Tengah  dalam Warta Plasma Nutfah Indonesia No. 17. Hal : 6.

 Hoeve B.V. dan V.W. Van.  1989.  Ensiklopedi Indonesia Seri Fauna. Burung. PT Intermasa.  Jakarta.  Hal : 9-19, 155-161.  

 Juniper, T. and M. Parr.  1998.  Parrots. A Guide to the Parrors of the World.  Pica Press.  Sussex.  Page : 321.

Martin, P. and P. Bateson.  1986.  Measuring Behaviour. An Introduction Guide.  Cambridge University Press.  Sidney.  Page : 48-63.

 Rostika, I., S. N. Prijono dan Muladno. 1998. Studi Perilaku Individu Burung Bayan (Eclectus  roratus) Jantan dan Betina yang Ditangkarkan Secara Berkelompok dalam Laporan Teknik Proyek Penelitian, Pengembangan dan Pendayagunaan Biota Darat.  Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi-LIPI.  Bogor.  Hal : 1-6.

Sukmantoro, W., M. Irham, W. Novarino, F. Hasudungan, N. Kemp, dan M. Muchtar.  2007.  Daftar Burung Indonesia No. 2.  IdOU (Indonesian Ornithologist’s Union).  Bogor.Hal 3.

Sulandari, S., D. Astuti dan S. N. Prijono.  2000.  Pengembangan Bank DNA Burung Paruh Bengkok di Indonesia dalam Laporan Teknik Proyek Penelitian, Pengembangan dan Pendayagunaan Biota Darat Tahun 2000.  Bogor.  Hal : 266.

URL :

 

Document

 
back