Judul | : | IMBANGI HEGEMONI JURNALISME MAINSTREAM MELALUI JURNALISME WARGA | |||
Abstrak | : | Di Indonesia, hegemoni jurnalistik mainstream terlihat secara jelas ketika menyiarkan peristiwa pemilihan presiden pada 2014 lalu. Secara tersirat, sejumlah media menyiarkan informasi yang memenangkan salah satu pihak. Seolah-olah media massa ditumpangi kepentingan tertentu, seolah-olah berpihak pada satu selompok. Hal ini bertolak belakang dengan semangat jurnalisme yang seyogyanya mengabdi kepada kepentingan masyarakat. Penelitian ini fokus pada bagaimana cara jurnalisme warga dapat mengimbangi hegemoni jurnalisme mainstream. Melalui teori konstruksi sosial dari Berger dan Luckmann, jurnalisme warga dikonstruksi secara simultan dengan aspek eksternalisasi, objektivasi dan internalisasi. Bahwa warga atau masyarakat melakukan jurnalisme warga atas dasar senang berbagi yang dijalankan terus menerus sehingga menjadi kebiasaan dan akhirnya masyarakat mempunyai pemaknaan tertentu terhadap dirinya yang mempunyai kepedulian terhadap situasi sekitarnya. Jurnalisme warga adalah kegiatan mengumpulkan, mengolah dan menyampaikan informasi melalui wilayah publik, baik secara virtual maupun konvensional. Kegiatan ini dilakukan oleh warga yang sifatnya awam dan amatir terhadap kegiatan tersebut. Jurnalisme warga dapat mengimbangi hegemoni jurnalisme mainstream. Ia memberikan informasi alternatif bagi masyarakat mengenai sebuah peristiwa. Selain itu, jurnalisme warga juga melengkapi informasi yang tidak sempat disampaikan media massa mainstream, sehingga informasi ditampilkan secara utuh. Kata kunci: jurnalisme warga, hegemoni
Abstract In Indonesia, the hegemony of mainstream journalism clearly visible especially when the media broadcasting live footage events of 2014 presidential election. The media implied that the information broadcasted puts more weight to certain party. It shows as if the media taking sides by carrying certain interest. This broadcast practise in contrary to the spirit of journalism which supposed to be in serve for public interest. This study focuses on how citizen journalism can counterbalance the hegemony of mainstream journalism. Through the theory of social construction from Berger and Luckmann, citizen journalism constructed simultaneously with aspects of externalization, objectivation and internalization. That citizens or society could apply citizen journalism on the basis willing to share, which run continuously, so it becomes a habit and finally the society has certain purport against him that have concern for the situation surrounding.
Citizen journalism is an activity to collect, process and communicate information through public areas, both virtual and conventional. This activity is carried out by citizens that are laymen and amateurs to the activity. Citizen journalism can counterbalance the hegemony of mainstream journalism. He gave alternative information to the public about an event. In addition, citizen journalism also supplements the information had not submitted the mainstream mass media, so that the information is displayed in full. Key word: citizen journalism, hegemony |
|||
Tahun | : | 2016 | Media Publikasi | : | Seminar Internasional |
Kategori | : | Prosiding | No/Vol/Tahun | : | - / - / 2016 |
ISSN/ISBN | : | 978-602-74139-1-1 | |||
PTN/S | : | Universitas Pakuan | Program Studi | : | ILMU KOMUNIKASI |
Bibliography | : | Berger, Peter L. and Thomas Luckmann. (1966). The social of Reality: A Treatise in the Sociology of Knowledge. Garden City, NY: doubleday. Diterjemahkan oleh Basari, Hasan., 1990. Tafsir sosial atas Kenyataan: Sebuah Risalah tentang Sosiologi Pengetahuan. Jakarta LP3ES DeVito, Joseph A. (1997). Komunikasi Antarmanusia Kuliah Dasar. Terjemahan Agus Maulana. Jakarta. Professional books. Effendy, Onong Uchajana. (2007). Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek. PT Remaja Rosda Karya. Bandung. Hamdani, Firmansyah S. (2014). Panduan Jurnalisme Warga untuk Mendorong Peningkatan Pelayanan Publik. USAID-Jakarta Mufid, Muhammad. (2009). Etika dan Filsafat Komunikasi. Kencana Prenada Media Group, Jakarta Mulyana, Deddy. (2001). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. PT. Remaja Rosda Karya. Bandung. Subiakto, Henry dan Rachmah Ida. (2014). Komunikasi Politik, Media dan Demokrasi. Kencana Prenadamedia Group, Jakarta Tamburaka, Apriadi. (2013). Literasi Media Cara Cerdas Bermedia Khalayak Media Massa. PT Raja Grafindo Persada Jakarta West, Richard dan Lynn H. Turner. (2008). Pengantar Teori Komunikasi, Analisis dan Aplikasi. Salemba Humanika. Jakarta.
Sumber lain Hidayat, Dedy N. Konstruksi Sosial Industri Penyiaran : Kerangka Teori Mengamati Pertarungan di Sektor Penyiaran, Makalah dalam diskusi “UU Penyiaran, KPI dan Kebebasan Pers, 8 Desember 2015 Kusnadi dan M. Priono. (2010). Citizen Journalism Indonesia: Suatu Wujud dari Demokratisasi di Indonesia. E-Jurnal dalam www.pustaka.ut.ac.id (15 Januari 2016) Lears, T.J. Jackson. 2000. The Concept of Cultural Hegemony: Problems and Possibilities, 6 Januari 2016 Undang-undang nomor 32 tahun 2002 tentang penyiaran Undang-undang nomor 40 tahun 1999 tentang pers http://nasional.tempo.co/read/news/2014/06/25/078588020/dekan-unpad-tak-ada-media-massa-yang-netral (diakses 22 Desember 2015) http://www.merdeka.com/peristiwa/terkait-berita-pilpres-kpi-ancam-cabut-izin-tvone-dan-metrotv.html (diakses 22 Desember 2015) http://tekno.liputan6.com/read/649283/alasan-path-jadi-favorit-orang-indonesia-suka-berbagi (diakses 16 Januari 2016) http://www.kpi.go.id/index.php/lihat-terkini/38-dalam-negeri/32106-pemberitaan-tidak-netral-kpi-pusat-tegur-metro-tv-dan-tv-one (diakses 23 Desember 2015) http://www.tempo.co/read/news/2014/06/02/269581863/memihak-capres-kpi-tegur-lima-stasiun-tv (diakses 23 Desember 2015) http://www.cnnindonesia.com/teknologi/20151218100935-185-99057/larang-gojek-kebijakan-menhub-jonan-jadi-guyonan/ (diakses 31 Desember 2015) http://www.antaranews.com/berita/535822/jokowi-akan-panggil-menhub-terkait-pelarangan-gojek (diakses 31 des 2015)
|
|||
URL | : | - |